Bukan hanya tersohor akan budaya dan seninya saja, dalam hal wisata kuliner Yogyakarta adalah juaranya. Banyak menu khas yang mampu memuaskan lidah warga dan pelancong yang berkunjung ke satu-satunya Daerah Istimewa di Indonesia ini.
Blogger Filipus Verdi Danutirto Tanu berbagi beberapa rekomendasi wisata kuliner enak di Yogyakarta. Tentunya, kuliner-kuliner memiliki harga yang bersahabat di kantong.
1. Gudeg Yu Djum
Jl. Wijilan
Kurang lengkap rasanya ke kota Gudeg, Yogyakarta, tanpa makan Gudeg. Kunjungan ke daerah Wijilan di Yogyakarta akan membuat Anda seolah berada di surga Gudeg. Sepanjang jalan ini hanya dihuni oleh rumah makan Gudeg. Gudeg paling populer di sini dan termasuk paling populer di dunia kuliner Yogyakarta adalah Gudeg Yu Djum.
Ketika berkunjung kemari bersiaplah untuk mengantre dalam barisan panjang, meskipun datang sejak pagi. Warung gudeg yang buka dari jam 6 pagi ini menyajikan gudeg kering yang tidak menggunakan areh (santan kental) sebagaimana gudeg basah. Selain gudeg kering yang bisa tahan hingga 1x24 jam sehingga Anda bisa membungkusnya untuk oleh-oleh atau bekal di perjalanan. Filipus mengatakan bahwa sambal krecek yang kering dan pedas di sini membuatnya berbeda dengan gudeg lainnya. Berapa porsi yang mau kamu beli? Satu porsi Gudeg di sini dijual dari harga Rp 9.000 – Rp 30.000.
2. Ratengan Bu Warno
Pasar Beringharjo Centre, Jl.Pabringan No.1
Jangan salah, di Pasar Beringharjo Centre Anda bisa menemukan banyak kuliner Yogyakarta yang lezat dan terkadang hanya bisa ditemukan di sini.
Pernah dengar Sego Empal? Perbedaan ratengan dengan empal adalah penggunaan urat atau gajih serta jeroan seperti babat dan iso pada ratengan, sedangkan daging sapi pada empal. Rasa manis dan gurih ratengan menyerupai empal pada umumnya. Ratengan / Sego Empal Bu Warno cukup terkenal di Pasar Beringharjo, hingga Bondan Winarno, pakar kuliner Indonesia yang pernah makan di sini pun memuji dan mengakui kelezatannya. Penasaran? Silakan mampir dan mencoba asal ingat usia dan kadar kolesterol kamu.
3. Cokelat Monggo
Jl. Dalem KG III/ 978n, Kota Gede
Didirikan oleh seorang Belgia dan dikenal sebagai Belgian Chocolate, kemasan dan penyajian Cokelat Monggo ini sangat Indonesia. Selain dark chocolate, white chocolate, serta praline chocolate, Anda bisa menemukan chocolate bar dengan rasa durian bahkan chili. Belum lagi ada cokelat berbentuk stupa borobudur hingga punakawan. Unik bukan? Kunjungan ke tempat produksi Cokelat Monggo juga jadi aktivitas seru. Anda bisa langsung melihat proses pembuatan cokelat lezat ini. Setelah mencoba, baru Anda bisa mengerti mengapa banyak wisatawan termasuk wisatawan asing yang mencari cokelat berkualitas ini.
4. Djoeragan Susu
Jl. Bantul No. 74
Di Yogyakarta mungkin Anda sering menemukan warung tenda yang menjual susu segar, di Djoeragan Susu menyajikan hal yang berbeda. Bentuk kedainya berupa cafe yang menyajikan banyak pilihan rasa dan semuanya menyegarkan dengan komponen utama susu segar. Untuk pilihan rasanya, ada vanilla, chocolate, strawberry, cocopandan, banana, orange, coffee, mocca, caramel, tea, tape, soursop, tomato, mango, pinneaple, jackfruit, cassava, oat, blueberry, cookies, durian dan bisa juga dikombinasi antara satu rasa dengan lainnya. Benar-benar pilihan rasa yang unik dan menyegarkan. Filipus mencoba beberapa rasa yang mereka tawarkan. Yang pertama, susu segar murni yang menurutnya rasanya tidak terlalu manis dan susunya benar-benar terasa susu sapi yang segar.
Kemudian ia mencoba rasa cocopandan yang menurutnya adalah salah satu rasa yang paling enak, karena manisnya pas dan ada aroma khas. Rasa coffee adalah favoritnya, karena kopinya begitu terasa, layaknya meminum kopi susu tapi dengan susu yang lebih segar. Harganya berkisar antara Rp 6.000 – Rp 10.000. Siap merasakan sensasi baru yang menyegarkan?
5. Bakmi Shibitsu (Si Bisu)
Jl. Bantul No. 101
Dari namanya saja sudah unik. Bakmi Shibitsu adalah kedai kaki lima sederhana yang menyajikan bakmi Jawa dan dinamakan Shibitsu (Si Bisu) karena penjual bakmi di tempat ini bisu. Tapi Anda tidak perlu khawatir karena kamu tidak akan mengalami kesulitan untuk berkomunikasi atau memesan makanan ke penjualnya. Bakmi Shibitsu yang baru buka pukul 18.00 ini menjual mie godog, mie goreng, nasi goreng dan magelangan. Menu makanan di sini dimasak dengan arang dan kipas tangan sehingga panas api yang ditimbulkannya berbeda. Filipus mencoba mie godog yang menurutnya sangat lezat dengan kaldu gurih ayam kampung serta telur bebek. Menurutnya, ukuran ketebalan dan tingkat kematangan mie-nya pas. Selain itu, ia juga mencoba mie goreng yang tak kalah lezat. Filipus menuturkan bahwa ia menjadi terbisu-bisu seribu bahasa karena kelezatannya.
6. Oseng-Oseng Mercon Bu Narti
Jl. K.H Ahmad Dahlan
Penikmat kuliner pedas, silakan mampir ke Oseng-Oseng Mercon Bu Narti di Yogyakarta. Daerah Jl. K.H. Ahmad Dahlan memang terdapat banyak penjual Oseng-Oseng Mercon, tetapi yang paling terkenal akan kelezatan rasanya adalah Oseng-Oseng Mercon Bu Narti. Berbentuk lesehan, tempat ini selain menyajikan oseng-oseng mercon juga menyediakan menu ayam goreng, burung dara goreng, serta nasi gudeg, selayaknya kebanyakan warung lesehan di Yogyakarta.
Bagi yang belum tahu apa itu oseng-oseng mercon, kuliner ini merupakan daging, urat dan minyak sapi yang di oseng-oseng dengan bumbu cabai yang pedas. Bumbu oseng-oseng mercon memang didominasi oleh cabai rawit dan juga bawang merah serta bawang putih. Sudah pasti rasanya sangat pedas selayaknya ada sensasi ledakan di mulut kamu, tetapi jangan khawatir kalau Anda merasa kepedasan, mereka menyediakan kecap manis untuk pengunjung. Siap meledak lalu ketagihan?
7. Angkringan Lik Man
Jl. Wongsodirjan
Angkringan adalah kuliner Yogyakarta yang wajib dicoba. Di antara banyaknya angkringan yang ada di Yogyakarta, Filipus merekomendasikan Angkringan Lik Man atau biasa di kenal sebagai Kopi Joss Lik Man. Bentuk angkringan ini tidak berbeda dengan angkringan lainnya. Dengan banyak makanan yang tertata, alat bakar untuk memanaskan sate, dan harga murah meriah yang dimulai dari Rp 1.500,-. Hal yang membedakannya dengan angkringan lain adalah Kopi Joss yang mereka miliki. Dinamakan Kopi Joss karena suara yang ditimbulkan ketika kopi ini dimasukkan arang panas.
Kelihatannya seperti kopi hitam pekat pada umumnya, tetapi memang unik cara pembuatannya, yaitu ketika akan disajikan akan dimasukkan arang yang sudah menjadi bara sehingga muncul suara "Jossssss.....". Adakah perbedaan lagi setelah itu? Aromanya. Rasakan aroma bakaran yang berbeda di Kopi Joss, dan sepertinya akan sayang jika kamu melewatkan sensasi unik ini ketika kamu melakukan wisata kuliner di Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar